Guna memajukan bahasa dan sastra Indonesia dan daerah di Provinsi Lampung, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) serta Pemerintah Provinsi Lampung sepakat menjalin kerja sama. Hal ini sebagai wujud dari komitmen keduanya dalam memajukan bahasa Indonesia dan bahasa daerah, khususnya bahasa Lampung. Kerja sama antarinstansi tersebut diresmikan melalui penandatanganan nota kesepakatan antara Badan Bahasa dan Pemerintah Provinsi Lampung dilakukan oleh Kepala Badan Bahasa, E. Aminudin Aziz dan Gubernur Lampung, Arinal Djunaedi yang dilaksanakan pada kegiatan Kongres Bahasa Lampung I, Kamis (8/12). “Dengan adanya nota kesepakatan antara dua instansi ini diharapkan sinergitas antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah terjalin dengan erat, khususnya dalam memajukan bahasa Indonesia dan bahasa daerah di Provinsi Lampung,” ujar Kepala Badan Bahasa. Adapun isi Nota Kesepakatan antara Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan Pemerintah Provinsi Lampung berkaitan dengan pengembangan, pembinaan, dan pelindungan bahasa dan sastra Indonesia dan daerah di Provinsi Lampung. Kongres Bahasa Lampung I yang digelar pertama kali oleh Biro Kesra Sekretariat Daerah Provinsi Lampung di Hotel Bukit Randu, Bandar Lampung, pada Kamis (8/12) ini mengangkat tema "Optimalisasi Peran Bahasa Lampung untuk Memperkokoh Jati Diri dan Kebudayaan Nasional". Bertindak sebagai pembicara kunci, Aminudin memaparkan materi berjudul “Sinergi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam Pengembangan, Pembinaan, dan Pelindungan Bahasa dan Sastra Daerah”. Ia menjelaskan bahwa pada tahun 2022, Badan Bahasa melalui unit pelaksana teknisnya (UPT) telah melakukan revitalisasi bahasa daerah di 12 provinsi di Indonesia. Kegiatan tersebut telah menjaring lebih dari tiga juta peserta dari 12 provinsi yang menjadi sasaran. “Provinsi Lampung akan menjadi sasaran kegiatan revitalisasi pada tahun 2023, sehingga kita harus memaksimalkan kesempatan ini,” kata dia. Pada kesempatan ini, Aminudin juga mengajak semua pihak, baik dari kalangan pemerintah, pemangku adat, hingga akademisi, untuk bersatu memajukan bahasa dan sastra Lampung. “Kita harus satukan niat, satukan pemikiran demi kejayaan bahasa daerah, khususnya bahasa Lampung,” imbuhnya. Dalam sambutannya, Gubernur Lampung mengatakan bahwa untuk memajukan bahasa Lampung, masyarakat Lampung harus sepakat dan bersatu. “Tidak boleh lagi ada perdebatan-perdebatan antara masyarakat Lampung,” pungkas Arinal.
Pada kesempatan itu, Gubernur Arinal berharap Kongres pertama ini menjadi tonggak dalam pelestarian budaya, bahasa, dan aksara Lampung. Kongres ini sendiri akan dilaksanakan selama dua hari yaitu pada 8 sampai 9 Desember 2022. "Saya minta pada Kongres ini dapat merumuskan strategi menggali, memelihara, dan mengembangkan bahasa Lampung," ujar Gubernur Arinal. Gubernur Arinal menjelaskan bahwa kebudayaan suatu bangsa merupakan indikator yang mencirikan tinggi atau rendahnya martabat dan peradaban suatu bangsa. Kebudayaan tersebut dibangun oleh berbagai unsur, seperti bahasa, sastra dan aksara, kesenian dan berbagai sistem nilai yang tumbuh dan berkembang dari masa ke masa. "Kebudayaan Nasional dibangun atas berbagai kebudayaan daerah yang beragam warna dan corak, sehingga merupakan satu rangkaian yang harmonis dan dinamis. Oleh karena itu, tidak disangkal bahwa bahasa, sastra, aksara daerah, kesenian dan nilai-nilai budaya daerah merupakan unsur penting dari kebudayaan yang menjadi rangkaian kebudayaan nasional," ujarnya. Gubernur Arinal menyampaikan Provinsi Lampung adalah salah satu Provinsi di Indonesia yang memiliki kekayaan bahasa dan budaya daerah yang patut dibanggakan. Kebanggaan itu direpresentasikan pada motto Provinsi Lampung yang“Sai Bumi Ruwa Jurai". Provinsi Lampung memiliki kekayaan bahasa dan budaya daerah serta aksara Lampung yang diwarisi oleh para leluhur Bumi Lampung. Dari jumlah bahasa daerah yang ada di Indonesia sebanyak 719 hanya ada 12 aksara daerah termasuk aksara Lampung. "Pemerintah Provinsi Lampung terus berupaya menjaga kelestarian bahasa daerah, khususnya Bahasa Lampung untuk melakukan pembiasaan menggunakan bahasa daerah dan menjadikannya kebanggaan dengan cara pelibatan ekosistem yang luas yang dimulai dari keluarga, sekolah, dan masyarakat," jelasnya. Sebagai upaya untuk mengoptimalkan hal tersebut, Gubernur Arinal bersyukur hari ini dapat terselenggara Kongres Bahasa Lampung yang Pertama. "Tentu saja melalui momentum ini saya harapkan menjadi tonggak terhadap pelestarian budaya, bahasa dan aksara Lampung," ujarnya.